Kota Palembang, yang dikenal dengan julukan "Kota Pempek," merayakan hari jadinya yang ke-1340 tahun. Fakta ini menjadikan Palembang sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, sebuah bukti sejarah yang panjang dan kaya.
Berdasarkan prasasti Kedudukan Bukit, yang bertanggal 16 Juni 682, penguasa Sriwijaya mendirikan sebuah pemukiman di daerah yang sekarang dikenal sebagai Kota Palembang. Prasasti ini menjadi bukti otentik tentang keberadaan kota ini sejak zaman kerajaan maritim Sriwijaya.
 |
Jembatan Ampera by Tonny Syiariel |
Letak geografis Palembang, yang dikelilingi oleh sungai, rawa, dan air hujan, memberikan karakteristik unik pada kota ini. Pada masa lampau, hampir setengah dari wilayah Palembang tergenang air. Hal ini melahirkan nama "Palembang," yang berasal dari bahasa Melayu. "Pa" atau "Pe" dalam bahasa Melayu menunjukkan suatu tempat atau keadaan, sementara "lembang" atau "lembeng" berarti tanah rendah atau genangan air.
Kondisi alam ini justru menjadi aset bagi nenek moyang masyarakat Palembang. Mereka memanfaatkan air sebagai jalur transportasi utama, yang efisien, ekonomis, dan memiliki jangkauan luas. Hingga saat ini, transportasi air di Palembang tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat, terutama di sepanjang Sungai Musi.
Selain kondisi alam, letak strategis Palembang juga menjadi faktor penting dalam sejarahnya. Kota ini berada di titik pertemuan antara dataran tinggi Sumatera bagian barat (Pegunungan Bukit Barisan) dan jalur perdagangan maritim. Posisi ini menjadikan Palembang sebagai pusat perdagangan dan budaya yang berpengaruh di masa lampau.
Komentar
Posting Komentar